KETEL UAP (BOILER)
Dalam Undang-undang (stoom ordonnantie) verordening stoom ordonnantie 1930 yang dimaksud dengan pesawat uap ialah ketel uap dan alat-alat lainnya yang dengan peraturan Pemerintah ditetapkan demikian, langsung atau tidak langsung berhubungan (atau tersambung) dengan suatu ketel uap dan diperuntukan bekerja dengan tekanan yang lebih besar (tinggi) daripada tekanan udara.
Dalam Undang-undang (stoom ordonnantie) verordening stoom ordonnantie 1930 yang dimaksud dengan pesawat uap ialah ketel uap dan alat-alat lainnya yang dengan peraturan Pemerintah ditetapkan demikian, langsung atau tidak langsung berhubungan (atau tersambung) dengan suatu ketel uap dan diperuntukan bekerja dengan tekanan yang lebih besar (tinggi) daripada tekanan udara.
Gambar
2.1 Bagian-bagian Boiler
Sebuah ketel uap biasanya merupakan bejana tertutup
yang terbuat dari baja fungsinya adalah memindahkan panas yang dihasilkan
pembakaran bahan bakar ke air yang pada akhirnya akan menghasilkan uap. Uap
yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk:
1. Mesin
pembakaran luar seperti: mesin uap dan turbin.
2. Suplai
tekanan rendah bagi kerja proses di industri seperti pabrik kelapa sawit, pabrik
gula, industri revinery dsb.
3. Menghasilkan
air panas, dimana bisa digunakan untuk instalasi pemanas bertekanan rendah.
Bagian-bagian boiler
Secara umum bagian utama dari boiler terdiri dari :
v Main equipment
1. Ruang Bakar (Furnace)
Yaitu tempat terjadinya pembakaran ampas dan
minyak atau bahan bakar yang lain. Suhu di dalam ruang bakar berkisar 600oC tergantung dari zat kering bahan bakar. Untuk mendapatkan suhu ruang
bakar yang tinggi perlu pengaturan dari udara hembus dan umpan bahan bakar.
Untuk pembuangan abu masing-masing ketel menggunakan dumping grade, dan langsung di gorek agar
tidak mengganggu proses pembakaran.
2. Baggase Feeder
Digunakan sebagai pengumpan ampas agar
masuknya ampas ke dalam ruang bakar secara kontinu dan merata. pemasukan
ampas menggunakan rotary valve dengan
mengatur bukaan pintu ampas.
3. Main steam drum
Sebagai
tempat masuk air dan sirkulasi air panas karena pembakaran sehingga terbentuk
uap.
4.
Super
heater
Digunakan
untuk mengubah uap kenyang menjadi uap kering dengan temperatur 325oC karena uap yang mengandung air akan berbahaya bagi turbin. Cara kerjanya
yaitu uap yang keluar dari upper drum
ketel dimasukkan ke dalam pipa-pipa yang kemudian masuk ke dalam
ruang bakar dan uap berubah menjadi uap kering.
5. Penangkap debu (Dust collector)
Fungsinya sebagai penangkap debu sebelum gas
asap keluar dari cerobong agar tidak terjadi polusi udara di lingkungan. Ketel pipa air menggunakan
penangkap debu yaitu dengan cara dispray dengan air. Gas sisa pembakaran
ditarik IDF, sehingga terjadi pusaran di spray dengan air disekelilingnya.
Butiran-butiran abu yang halus akan jatuh ke talang bersama air lalu ke penampung abu.
6. Economizer
Ekonomiser adalah
piranti yang digunakan untuk memanaskan air umpan dengan memanfaatkan panas
dari gas asap sebelum masuk ke cerobong.
7. Oil burner
Sebagai pembakaran tambahan dalam
ketel dengan residu.
v Auxiliary equipment
1. Force draft fan (FDF)
Berfungsi sebagai
penghembus campuran uap bahan bakar dan gas-gas dan udara di dalam ruang bakar.
2. Induce draft fan (IDF)
Berfungsi untuk membuang atau menghisap gas-gas berikut campuran uap bahan bakar dan udara yang terdapat di
dalam ruang bakar.
3. Valves, control, dan instrument
Sebagai
instrument pengaman serta control terhadap tekanan, temperatur, water level
dsb.
v Balance of boiler
1.
Deaerator
Pemisah gas-gas
terlarut dalam air (O2) dan
memanaskan air umpan boiler sebelum dibakar di dalam boiler.
2.
Feed
water heater
Sistem pemanasan awal pada air
pengisi ketel
3.
Blowdown
system
Blowdown kontinyu yang tidak
terkendali sangatlah sia-sia. Pengendalian blowdown otomatis dapat terpasang
yang merupakan sensor dan merespon pada konduktivitas air boiler dan pH. Blowdown
10 % dalam boiler 15 Kg/cm² menghasilkan kehilangan efisiensi 3%.
Esensi Ketel Uap yang Baik
Berikut ini adalah esensi dari ketel uap yang baik.
1. Harus
menghasilkan kuantitas maksimum uap dengan bahan bakar yang diberikan.
2. Harus
ekonomis ketika dipasang, dan menghendaki sedikit perhatian ketika beroperasi.
3. Harus
secara cepat bisa memenuhi beban yang berfluktuasi.
4. Harus
bisa distarter dengan cepat.
5. Beratnya
harus ringan.
6. Harus
menempati ruang yang kecil.
7. Sambungan
harus sesedikit mungkin dan bisa dinspeksi.
8. Lumpur
atau endapan lainnya tidak boleh mengumpul pada pelat pemanas.
9. Tube
tidak boleh mengakumulasi jelaga atau kotoran air, dan harus mempunyai toleransi
ketebalan untuk keausan dan korosi.
10. Rangkaian
air dan gas asap harus didesain supaya bisa memberikan kecepatan fluida
maksimum tanpa mengakibatkan kerugian gesek yang besar.
Pemilihan Ketel Uap
Pemilihan jenis dan ukuran ketel uap tergantung pada
faktor-faktor berikut:
1. Daya
yang diperlukan dan tekanan kerja.
2. Posisi
geografi dari power house (sumber tenaga).
3. Ketersediaan
bahan bakar dan air.
4. Kemungkinan
stasiun permanen.
5. Faktor
beban yang mungkin.
Klasifikasi Ketel Uap
Ada banyak klasifikasi ketel uap, berikut ini
diberikan beberapa klasifikasi ketel uap yang penting.
1.
Berdasarkan isi tube/pipa.
a. Pipa
api atau pipa asap
Pada
ketel pipa api, nyala api dan gas panas yang dihasilkan pembakaran, mengalir
melalui pipa yang dikelilingi oleh air. Panas dikonduksikan melalui dinding
pipa dari gas panas ke air di sekeliling pipa tersebut. Contoh ketel uap pipa
air sederhana: ketel vertikal sederhana, ketel Cochran, ketel Lanchasire, ketel
Cornish, kete Scotch marine, ketel lokomotif dan ketel Velcon.
Gambar
2.2 Fire tube boiler
a. Pipa
air
Pada
ketel pipa air, air dimasukkan ke dalam pipa dimana pipa dikelilingi oleh nyala
api dan gas panas dari luar. Contoh ketel jenis ini : ketel Babcock dan Wilcox,
ketel Stirling, ketel La-Mont, ketel Benson, ketel Yarrow dan ketel Loeffler.
Gambar
2.3 Water tube boiler
2.
Berdasarkan posisi dapur pembakar.
a. Dibakar
di dalam
Pada
ketel uap dibakar di dalam, dapur diletakkan di dalam kulit boiler. Sebagaian
besar ketel pipa api mempunyai jenis ini.
b. Dibakar
di luar
Pada
ketel uap dibakar di luar, dapur disusun dibawah susunan bata. Ketel pipa air selalu
dibakar di luar.
3.
Berdasarkan sumbu shell/kulit.
a.
Vertikal
Pada
ketel uap vertikal, sumbu shell vertikal.
b.
Horizontal
Sedangkan
pada jenis horisontal, sumbu shellnya horisontal.
4.
Berdasarkan jumlah pipa.
a.
Pipa tunggal
Pada
ketel uap pipa tunggal, hanya ada satu buah pipa api atau pipa air. Ketel
vertical sederhana dan ketel Cornish adalah jenis ketel pipa tunggal.
b.
Pipa banyak
Pada
ketel pipa banyak, ada dua atau lebih pipa api atau pipa air.
5.
Berdasarkan metode sirkulasi air dan uap.
a.
Sirkulasi alami
Pada
ketel dengan sirkulasi alami, sirkulasi air adalah dengan arus konveksi
alami/natural, dimana dihasilkan karena pemanasan air.
b.
Sirkulasi paksa
Pada
ketel uap dengan sirkulasi paksa, ada sirkulasi paksa pada air dengan memakai
penggerak pompa. Penggunaan sirkulasi paksa dilakukan pada ketel seperti ketel
La-Mont, ketel Benson, ketel Loefler dan ketel Velcon.
6.
Berdasarkan penggunaannya.
a.
Stasioner
Ketel
uap stasioner digunakan di pusat pembangkit tenaga, dan di industri proses.
Ketel ini disebut stasioner karena ketel tidak berpindah dari satu ke tempat
lainnya. b. Mobil (bergerak)
Ketel
uap mobil adalah ketel yang bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Ketel
jenis ini seperti ketel lokomotif dan ketel marine.
7.
Berdasarkan sumber panas.
Sumber
panas bisa berupa pembakaran bahan bakar padat, cair atau gas, gas sisa panas
yang dihasilkan dari proses kimia, energi listrik atau energi nuklir.
Keuntungan dan Kerugian Ketel Pipa Air
Keuntungan-keuntungan ketel pipa air:
1. Menghasilkan uap dengan tekanan lebih tinggi dari pada ketel pipa
api.
2. Untuk daya yang sama, menempati ruang/tempat yang lebih kecil
daripada ketel pipa api.
3. Laju aliran uap lebih tinggi.
4. Komponen-komponen yang berbeda bisa diurai sehingga mudah untuk
dipindahkan.
5. Permukaan pemanasan lebih efektif karena gas panas mengalir keatas
pada arah tegak lurus.
6. Pecah pada pipa air tidak menimbulkan kerusakan ke seluruh ketel.
Kerugian-kerugian ketel pipa air:
1. Air umpan mensaratkan mempunyai kemurnian tinggi untuk mencegah
endapan kerak di dalam pipa. Jika terbentuk kerak di dalam pipa bisa
menimbulkan panas yang berlebihan dan pecah.
2. Ketel pipa air memerlukan perhatian yang lebih hati-hati bagi
penguapannya, karena itu akan menimbulkan biaya operasi yang lebih tinggi.
3. Pembersihan pipa air tidak mudah dilakukan.